Thursday, June 17, 2010

Sami`na Wa Athana

Saya mendengarkan dan saya patuh..

Kehidupanku di perantauan ini makin lama makin membuatku mengerti akan arti pengorbanan kedua orang tuaku yang bekerja dari pagi hingga tengah malam di sebuah ruangan kecil yang muat untuk menampung barang dagangannya,kedua orang tuaku berjualan dari sembako hingga lainnya yang tentunya tidak diluar koridor agama.Setiap malam aku bertafakkur kepada Allah mengingat kedua orang tuaku dan pengorbanannya itu hingga tetesan air mata selalu jatuh membasahi pipiku oleh karena itu aku akan mendengarkannya dan patuh kepadanya karena kuyakin ridha orang tua adalah ridha Allah.Sebuah kenangan kembali kutelusuri dalam bayangan malam tafakkur itu yang dimana abahku menawariku untuk menikah secepatnya,aku paham akan hal itu apalagi godaan di perantauan sangat kuat tapi Alhamdulillah Allah melindungiku selalu.Ingin aku menerima tawaran abahku itu namun fikiranku muncul lagi apakah ada yang mau menikah dengan saya di usia pemuda ini,masih kuliah dan belum memiliki pekerjaan ataukah abahku sudah memiliki calon untukku dan yang pastinya kutau walau aku tidak mau mendahului kehendak-Nya.. abah dan ummiku sebelum dijemput oleh-Nya pasti ingin melihatku berkeluarga karena itulah yang paling selalu kudengar.. aku hanya bisa ikhtiar dan tawakkal semoga Allah meridhai mimpi kedua orang tuaku yang sudah berusia lanjut.. Walau aku sudah memperlihatkan foto seseorang namun rasanya dia tidak akan pernah menjadi milikku namun aku sudah bisa melihat kedua orang tuaku tersenyum terhadap seseorang di foto tersebut. Aku Sami'na Wa Athana terhadap Abah dan Ummiku.. Insya Allah.. Ya Allah lindungilah keduanya...

No comments:

Post a Comment